بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)

Ummu Fathimah

product

|

Ummu Fathimah

product

|

Ummu Fathimah

product

|

Untuk Abi Tercinta



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau di luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya… Akan sering merasa kangen sekali dengan Umminya.
Lalu bagaimana dengan Abi?

Mungkin karena Ummi lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Abi-lah yang mengingatkan Ummi untuk menelponmu?        Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ummi-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita.          Tapi tahukah kamu,bahwa sepulang Abi bekerja dan dengan wajah lelah Abi selalu menanyakan pada Ummi tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil….
Abi biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Abi menganggapmu bisa, Abi akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ummi bilang “Jangan dulu Abi, jangan dilepas dulu roda bantunya”.
Ummi takut putrid manisnya terjatuh lalu terluka…
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Abi dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ummi menatapmu iba.
Tetapi Abi akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Abi melakukan itu karena abi tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Abi yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “sudah di bilang! Kamu jangan minum air dingin!”
Berbeda dengan Ummi ynag memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu abi benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja…
Kamu mulai menuntut pada Abi untuk dapat izin keluar malam, dan Abi bersikap tegas dan mengatakan : “Tidak boleh!”
Tahukah kamu, bahwa Abi melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Abi, kamu adalah sesuatu yang sangat-snagat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Abi, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang dating mengetuk pintu dan membujukku agar tidak marah adalah Ummi…
Tahukah kamu, bahwa saat itu Abi memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Abi sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…
Dan kamu harus pergi belajar dikota lain…
Tahukah kamu bahwa badan Abi terasa kaku untuk memelukmu?
Abi hanya tersenyum sambil member nasehat ini-itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati,
Padahal Abi ingin sekali menangis seperti Ummi dan memelukmu erat-erat.
Yang Abi lakukan hanya menghapus sedikit air mata di susdut matanya,
Dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”
Abi melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,
Orang yang pertama mengerutkan kening adalah Abi.
Abi pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru,
Dan Abi tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut abi adalah: “Tidak … Tidak bisa”
Padahal dalam batin Abi, ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Abi belikan untukmu”
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Abi merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Sampai saat seseorang dating ke rumah dan meminta izin pada Abi untuk mengambilmu darinya.
Abi sangat berhati-hati meberikan izin … karena Abi tahu…
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya …
Saat Abi melihatmu duduk bersama seseorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya,
Abi pun tersenyum bahagia ...
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Abi pergi ke belakang sebentar , dan menangis?
Abi menangis karena Abi sangat berbahagia, kemudian Abi berdoa …
Dalam lirih doanya kepada Rabb, Abi berkata:
“Ya Allah tugasku telah selese dengan baik…
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik …
Bahagiakanlah ia bersama suaminya …”
Setelah itu Abi hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya
Yang sesekali dating untuk menjeguk …
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih …
Dari badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya …
Abi telah menyelesaikan tugasnya …
Abi, Ayah, Bapak, atau Abah kita …
Adalah sosok yang harus terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu..
Dan dia adalah orang yang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA Menjadi WANITA SHOLIHAH” dalam segala hal…


( sumber: dr. Abu Hana El-Firdan dalam bukunya “Konsultasi Kehamilan")

No Response to "Untuk Abi Tercinta"

Posting Komentar