Ikhlas dan mencari
yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat. Juga
menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.
Mengembalikan perkara
yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah. Karena Allah Subhaanahu
wa Ta'ala telah berfirman yang artinya:
"Dan jika kamu
berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab)
dan Rasul". (An-Nisa: 59).
Berbaik sangka kepada
orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela
dan menganggapnya cacat.
Sebisa mungkin
berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan
pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran
yang baik.
Berusaha sebisa
mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian
yang dalam dan difikirkan secara matang.
Berlapang dada di
dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada anda atau catatan-catatang yang
dialamatkan kepada anda.
Sedapat mungkin
menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah.
Berpegang teguh
dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah-membantah dan kasar
menghadapi lawan.
1 Response to "Etika Berbeda Pendapat"
bismillaah...
assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
ummu fathimah, kaifa haluk?
subhanallah kangeen sekali ana pada anti. sudah lama kita tak bertemu dan berkirim kabar. berkali2 ana sms anti tp tdk ada respon. nonya msh aktifkah? anti sehatkan? selain ana, ukhti rahma juga nyariin anti loh..
kok jd lost contact umm... hiks...
hub ana lagi ya um, bila ternyata no anti hilang (0856 107 4776)
ummu aisyah rizast
Posting Komentar